Masih ingat dengan lafal doa masuk kamar
mandi yang pernah diajarkan di TPA waktu kecil dulu? Tahukah anda, bahwa
doa masuk kamar mandi itu memiliki arti jangan lama-lama berada di
kamar mandi? Masih ingat? Dibaca saat hendak masuk ke kamar mandi tidak
nih? Owh… Lupa tah. Mari kita review kembali. Doanya di bawah ini,
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Allaahumma Innii A’udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.
Atau:بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Bismillaahi Allaahumma Innii A’udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi
Artinya: Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.
Sama sekali tidak bohong. Kenapa para
ulama tidak menyarankan kita berlama-lama di kamar mandi adalah karena
kamar mandi adalah basecamp-nya syetan. Karena WC dan semisalnya
merupakan tempat kotor yang dihuni oleh syetan maka sepantasnya seorang
hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar ia
tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. (Asy Syarhul Mumti‘,
1/83). Tempat kotor, tempat membuang kotoran, tempat itulah tempat
berkumpulnya setan.
“Penghalang pandangan jin terhadap aurat
manusia adalah apabila dia masuk ke kamar kecil ia mengucapkan
Bismillah.” (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh
al-Albani dalam Shahih al-Jami’ al-Shaghir no. 3611)
Yang mengherankan zaman sekarang adalah
kini manusia senang sekali menghias dan mempercantik kamar mandi mereka.
Membuat kamar mandi sangat luas, nyaman, bahkan ada yang dilengkapi
televisi dan hiburan-hiburan lain, dan akhirnya berlama-lamalah di kamar
mandi. Hal yang sia-sia.
Lalu kapan doa ini kita dzikirkan dan
bagaimana caranya? Dibaca sebelum masuk kamar mandi atau setelah di
dalamkah? Dibaca dalam hati atau dilafalkan hingga terdengar?
Rasulullah membacanya sebelum masuk kamar mandi,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila masuk ke kamar kecil berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.” (Muttafaq ‘alaih)
Doa ketika akan masuk ke kamar kecil
dibaca dengan keras (sampai terdengar suaranya oleh orang lain). Hal ini
didasarkan pada dzahir hadits Anas bin Malik di atas. (Fiqih Sunnah,
bab Qadlaul Haajah: 1/33). Imam al Shan’ani berkata: dan dzahir hadits
Anas, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan dzikir ini, maka bagusnya membacanya dengan keras.” (Subulus Salam: 1/222)
Dan hendaknya tidak menyebut nama Allah setelah masuk di dalamnya, tapi harus diam dari menyebut nama Allah ketika sudah masuk.
Sementara apabila di tempat yang terbuka
yang tidak dikhususkan untuk buang hajat, seperti padang pasir dan
hutan, maka doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat seperti
ketika seseorang menyingkap pakaiannya. (Syarh Shahih Muslim: 2/92.
Subul al Salam: 1/222 dari Maktabah Syamilah).
Nah, hal ini yang menjadi dasar para
ulama mengatakan bahwa jika seseorang lupa membaca doa ini maka ia
membacanya dalam hati. (Fathul Bari, 1/307).
Tapi bukan berarti tidak lama-lama di
kamar mandi sehingga mandi jadi tidak bersih. Namun, sebaiknya di dalam
kamar mandi tidak perlu lah plus konser solo sambil joget-joget.
Mengatakan kamar mandi sebagai kamar-berekspresi-semau-guwe yang
akhirnya malah bertapa disana, mencari inspirasi, dan menunggu wangsit
turun… #halah
Wallahu a’lam.
Mari menghidupkan syariat. syariat itu mudah namun bukan untuk dimudah-mudahkan… :)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Anda mengomentari posting saya ini sebagai bentuk silaturahmi sesama manusia.