jadwal-ujian-sekolah-2015/2016

Berikut ini adalah jadwal dan kisi-kisi Ujian Sekolah 2015/2016.

Praktikum IPA di SMPIT AT TAQWA

Siswa-siswi SMPIT AT TAQWA diajak untuk menyeimbangkan konsep dan praktek.

Aktivitas Penyambutan Siswa di SDIT AT TAQWA

Menyambut siswa dengan penuh ramah akan membuat siswa bersemangat dalam aktivitas sekolah seharian.

LDKS OSIS SPITTAQ

Membekali calon anggota OSIS dengan materi kerja sama tim.

AMST kelas 8 SMPIT AT TAQWA

Achievement Motivation and Spiritual Training (AMST) adalah program untuk menyiapkan siswa kelas 8 untuk Sukses Ujian Nasional di Kelas 9 nantinya.

Sunday, 26 January 2014

Perintah Membaca Al Qur'an

“Sesungguhnya orang – orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam – diam dan terang – terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka (Karunia-Nya).”Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” (QS.Fathir :29-30)
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa lagi berulang – ulang, gemetar karenanya orang – orang yang takut kepada Rabb-nya, kemudian menjadi tenang hati dan kulit mereka diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah , dengan KItab itu Dia menunjuki siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan baranag siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Q.S.Az-Zmuar [39]:23)
“Karena itu, bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an” (Q.S.Al-Muzzammil [73]:20)
Sahabat Joewa yang selalu luar biasa, berdasarkan ayat tersebut di atas jelas bahwa membaca Al-Qur’an merupakan suatu perintah dari Allah yang harus kita laksanakan, sebab dengan membaca Al-Qur’an hati akan menjadi tenang dan damai yang akan menjadikan hidup kita selalu bergairah untuk meraih manfaat dunia dan akhirat. Mari bertilawah dan mengistiqamahkannya. Amiin..

Saturday, 25 January 2014

Sholat Jama' dan Qasar

Suatu ketika di saat melakukan perjalanan yang cukup jauh (sekitar 100 km). Di perjalanan tersebut, kesabaran kami diuji dengan kemacetan yang luar biasa. Sekitar 4 jam terjebak dalam kemacetan. Saat itu, saya masih ingat bahwa saya terjebak macet dari pukul 11.15 WIB sampai dengan 15.30 WIB. Secara logika, saya sudah melewatkan waktu Sholat Dhuhur.
Nah, dosa apa tidak ya? 
Jawabnya tergantung kita di waktu Ashar. Artinya, jika pada waktu sholat Ashar hanya melakukan sholat Ashar, maka kita termasuk dosa. Jika kita juga menunaikan sholat Dhuhur, maka kita tidak dosa.
Lho, apakah boleh melakukan Sholat Dhuhur di waktu Ashar?
Jawabnya BOLEH.. Sholat Jama' namanya..
Yuk kita lihat penjelasannya ya..
1. Apa itu Sholat Jama'?
Sholat jamak adalah salat yang digabungkan, maksudnya menggabungkan dua Sholat fardu yang dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya menggabungkan Sholat Duhur dan Asar dikerjakan pada waktu Duhur atau pada waktu Asar. Atau menggabungkan Sholat Magrib dan ‘Isya dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu ‘Isya. Sedangkan Sholat Subuh tetap pada waktunya tidak boleh digabungkan dengan sholat lain.

2. Kapan kita melakukan Sholat Jama'?
Hukum mengerjakan Sholat Jamak adalah mubah (boleh) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan.
Rasulullah saw bersabda:
عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمْ اِذا رَحِلَ قَبْلَ اَنْ تَزِيْغَ الشَمْسُ اخِرَ الظُهْرِ اِلى وَقْتِ العَصْرِ ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَاِنْ زَاغَتْ الشَمْسُ قَبْلَ اَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya: dari Anas, ia berkata: Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan Sholat duhur sampai waktu asar, kemudian ia berhenti lalu menjamak antara dua sholat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir (sudah masuk waktu duhur) sebelum ia pergi, maka ia melakukan Sholat Dhuhur (dahulu) kemudian beliau naik kendaraan (berangkat). (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah pernah menjamak sholat karena ada suatu sebab yaitu bepergian. Hal menunjukkan bahwa menggabungkan dua sholat diperbolehkan dalam Islam namun harus ada sebab tertentu.
Sholat Jama' boleh dilaksanakan karna beberapa alasan (halangan) berikut:
  1. Dalam perjalanan jauh minimal 81 km (menurut kesepakatan sebagian besar imam madhab)
  2. Perjalanan itu tidak bertujuan untuk maksiat.
  3. Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir misalnya perang, sakit,  hujan lebat, angin topan dan bencana alam.
Sholat Fardu dalam sehari semalam yang boleh dijamak adalah pasangan Sholat duhur dengan asar dan Sholat Magrib dengan ‘Isya. Sedangkan Sholat Subuh tidak boleh dijamak. Demikian pula orang tidak boleh menjamak Sholat Asar dengan Magrib.

3. Bagaimana cara melaksanakan Sholat Jama'?
Sholat Jama' dapat dilaksanakan dengan dua cara:
  1. Jama' Takdim (Jama' yang didahulukan), yakni menjama' dua sholat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama. Misalnya menjamak Sholat Dhuhur dengan Asyar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4 rakaat Sholat Dhuhur dan 4 rakaat Sholat Ashar) atau menjamak Sholat Magrib dengan ‘Isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat Sholat Magrib dan 4 rakaat Sholat ‘Isya).
  2. Jama' Ta’khir (jama' yang diakhirkan), yakni menjama' dua sholat yang dilaksanakan pada waktu yang kedua. Misalnya menjamak Sholat Shuhur dengan Ashar, dikerjakan pada waktu asar atau menjama' Sholat Magrib dengan ‘Isya dilaksanakan pada waktu ‘Isya.
Dalam melaksanakan Sholat Jama' Takdim maka harus berniat menjamak sholat kedua pada waktu yang pertama, mendahulukan sholat pertama dan dilaksanakan berurutan, tidak diselingi perbuatan atau perkataan lain. Adapun saat melaksanakan jama' ta’khir maka harus berniat menjama' dan berurutan. Tidak disyaratkan harus mendahulukan sholat pertama. Boleh mendahulukan sholat pertama baru melakukan sholat kedua atau sebaliknya.
Cara Melaksanakan Salat Jamak Takdim
Misalnya salat duhur dengan asar: salat duhur dahulu empat rakaat kemudian salat asar empat rakaat, dilaksanakan pada waktu duhur.
Tata caranya sebagai berikut:
1)   Berniat salat duhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan yaitu:
اُصَلِّى فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى 
” Saya niat salat salat duhur empat rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak takdim karena Allah Ta’ala”
2)   Takbiratul ihram
3)   Salat duhur empat rakaat seperti biasa.
4)   Salam.
5)   Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (asar), jika dilafalkan sebagai berikut;
اُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى
“ Saya niat salat asar empat rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim karena Allah ta’ala.
6)   Takbiratul Ihram
7)   Salat asar empat rakaat seperti biasa.
8)   Salam.
Catatan: Setelah salam pada salat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-lain).

Cara Melaksanakan Salat Jamak Ta’khir. Misalnya salat magrib dengan ‘isya: boleh salat magrib dulu tiga rakaat kemudian salat ‘isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu ‘isya.
Tata caranya sebagai berikut:
1)   Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta’khir. Bila dilafalkanyaitu:
2)     اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
“ Saya niat salat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat ‘isya dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala”
3)   Takbiratul ihram
4)   Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.
5)   Salam.
6)   Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (‘isya), jika dilafalkan sebagai berikut;
7)        اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
“ Saya berniat salat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.”
8)   Takbiratul Ihram
9)   Salat ‘isya empat rakaat seperti biasa.
10)    Salam.
Catatan: Ketentuan setelah salam pada salat yang pertama sama seperti salat jamak takdim. Untuk menghormati datangnya waktu salat, hendaknya keuika waktu salat pertama sudah tiba, maka orang yang akan menjamak ta’khir, sudah berniat untuk menjamak ta’khir salatnya, walaupun salatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua.

B. Salat Qasar
1. Pengertian Salat Qasar
Salat qasar adalah salat yang dipendekkan (diringkas), yaitu melakukan salat fardu dengan cara meringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Salat fardu yang boleh diringkas adalah salat yang jumlah rakaatnya ada empat yaitu duhur , asar dan ‘isya.
Hukum melaksanakan salat qasar adalah mubah (diperbolehkan) jika syaratnya terpenuhi.
Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “ Dan apabila kamu beprgian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqasar salatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu.” Q.S.(An Nisa[4]: 101)
2. Syarat Sah Salat Qasar
Syarat-syarat salat qasar sama dengan syarat salat jamak hanya ditambah persyaratan bahwa salat yang dapat diqasar adalah salat yang jumlah rakaatnya empat, tidak makmum pada orang yang salat sempurna (biasa, tidak qasar)
3. Praktik Salat Qasar Ambil contoh salat qasar duhur.
Tata caranya sebagai berikut:
  • Berniat salat dengan cara qasar. Jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا للهِ تَعَال    
          Artinya: “ saya berniat salat duhur dua rakaat diqasar karena Alla Ta’ala”
  • Takbiratul ihrom.
  • Salat dua rakaat
  • Salam.
C.  Salat Jamak Qasar
1. Pengertian Salat Jamak Qasar.
Salat jamak qasar adalah menggabungkan dua salat fardu dalam satu waktu sekaligus meringkas (qasar).
Hukum dan syaratnya sama dengan salat jamak dan salat qasar. Salat jamak qasar dapat dilaksanakan secara takdim maupun ta’khir.
Umat Islam dapat melakukan salat fardu secara jamak, qasar maupun jamak qasar asalkan memenuhi syarat sahnya. Hal ini merupakan rukhsah (keringanan )yang diberikan Allah agar manusia tidak meninggalkan salat fardu walau dalam keadaan apapun. Allah tidak menghendaki kesukaran pada hambaNya.
2. Praktik Salat Jamak Qasar Salat Jamak Qasar menggunakan Jamak Takdim: misalnya salat duhur dengan asar. Tata caranya sebagai berikut:
  1. Berniat menjamak qasar salat duhur dengan jamak takdim. Jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ العَصْرُ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat duhur dua rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”
  1. Takbiratul ihram.
  2. Salat duhur dua rakaat (diringkas)
  3. Salam.
  4. Berdiri dan niat salat asar, jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَِى الظُهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat asar dua rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”
  1. Takbiratul ihram.
  2. Salat asar dua rakaat (diringkas)
  3. Salam
Salat Jamak Qasar menggunakan Jamak Ta’khir: misalnya salat magrib dengan ‘isya. Tata caranya sebagai berikut:
  1. Berniat menjamak qasar salat magrib denganjamak ta’khir. Jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ المغرب ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا اِلَى العِشَاءِ جَمْعَ تَاْخِيْرًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat isya’ dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.”
  1. Takbiratul ihram.
  2. Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.
  3. Salam.
  4. Berdiri dan niat salat isya’. Jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ المَغْرِبُ جَمْعَ تَاْخِيْرًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat isya’ dua rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak ta’khir, diqasar karena Allah Ta’ala.”
  1. Takbiratul Ihram.
  2. Salat isya’ dua rakaat (diringkas)
  3. Salam
Semoga bermanfaat…
 

Wednesday, 22 January 2014

Ulangan Harian Materi "Perbandingan Senilai dan Berbalik"

Kali ini Ulangan Harian yang biasa disebut dengan UH akan Ustadz buat berbeda dengan biasanya. Kalau pada umumnya UH itu berupa tes tulis, maka kali ini UH akan Ustadz buat seperti proyek.
Tema dari proyek tersebut adalah "Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai dalam Indonesia".
Alat yang dibutuhkan adalah 2 lembar kertas asturo dan yang lainnya tergantung kreasi kelompok.
Langkah kerja :
  1. Silahkan membuat 2 permasalahan yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. Masalah tersebut harus berkaitan dengan Indonesia.
  2. Setelah membuat pemasalahan tersebut, silahkan didiskusikan alternatif jawaban dari masalah tersebut.
  3. Silahkan berkreasi membuat design yang unik ntuk menampilkan permasalahn dan alternatf jawaban yang sudah dibuat.
  4. Dan tentunya, bekerjalah secara tim.
Sistem Penilaian:
  1. Dari Ustdz
  2. Dari Kelompok Sendiri (Penilaian Diri) ==> Silahkan diklik
  3. Dar Kelompok Lain (Penilaian Teman) ==> Silahkan diklik
Demikian penjelasan dari Ustdz. Semoga bisa membantu dan mendapat hasil yang maksimal.

Member